Jumat, 31 Agustus 2018

Belajar bahasa asing || Bahasa Tio Ciu 2

Hellooowww!
Bagi kalian yang pengen tau atau bisa ngomong bahasa tiociu bisa kalian hapalin setiap vocabnya, bagi kalian yang belom lihat yang pertama bisa di buka di postanku sebelumnya yaa

Lok tut : dokter
Seng se : guru
Keng chat : polisi
Khot : ambil
Ge : gigi
Ta : ngomong
Hungkia : nanti
Co : buat
Ciak ce : vegetarian
Lui : uang
Coi : banyak
Sutkia : dikit
Mo ise : gak enak (sungkan)
Kati nang : sendiri /org kami sendiri
Le nang : kalian
Ciak bak : makan daging
Kak : dengan
I : dia
Chue : cari
He(nada datar)  : ikan
Koi : ayam
He(nada naik)  : udang
Eng chai : kangkung
Khot : ambil
Chai : sayur
Kamsia : terimakasi
Ta : ngomong
Mo : jangan


Sekiann! Selamat belajar!

Belajar bahasa asing || Bahasa Mandarin 1

Halloo! Disini saya akan memberikan kosakata bahasa asing yaitu bahasa mandarin. Disini saya akan memberikan kosakata untuk pemula. Bahasa mandarin ini lumayan berbeda dengan bahasa tio ciu yang biasa saya bagikan,  kalau kita lagi ke china di daerah umumnya banyak memakai bahasa mandarin,  tetapi kalau d daerah kecil masi ada bberapa yang memakai bahasa tiociu.  Bahasa tiociu juga banyak kita temukan di daerah pontianak(kalimantan barat) .

你      : ni         : Kamu
好     :hao     : Baik
吗     :ma      : kah? (contoh: kamu sudah makan kah(吗) ?
我     :wo      : Saya
很     :hen     : Sangat
老师 :laoshi : Guru
你们 :nimen : Kalian
我们 :women : Kami

Contoh percakapan :
👦 : murid
👨 : guru


👨 : 你好! (halo!)
👦:你好!  ( halo!)
👨:你们好吗?(kalian kabarnya baik? )
👦:我们很好。老师呢?(kami sangat baik,  kalau guru?)
👨:我很好。(aku sangat baik)


Sekian kosakata mandarin untuk pemula!
Selamat belajar!

Rabu, 29 Agustus 2018

[ Diary ] : Jauh dari orangtua demi sekolah

Saya akan membagikan pengalaman saya pertama kalinya merantau di luar kota tanpa ada satupun keluarga dan kota itu benar-benar asing bagi saya, karena sebelumnya saya belum pernah liburan ataupun jalan-jalan ke kota ini yaitu Kota Surabaya.

Disini saya akan membagikan sewaktu saya SMP, saya merupakan orang yang suka emosi, lumayan sering melawan orang tua(gak yang sampe parah-parah banget gengs), saya dididik secara keras sehingga saya berpikir lebih bahagia tinggal sendiri tanpa adanya orang tua yang menemani saya.

Saya pertama kali merantau sekolah saat memasuki bangku SMA, tepatnya waktu umur saya 15 tahun. Saya tinggal di sebuah apartemen disamping sekolah saya. Pertama kali, saya ditemani oleh mama saya dalam kurun waktu 3 minggu. Awalnya saya mengikuti pembelajaran sekolah, dalam waktu 2 hari membuat saya tidak betah untuk tinggal di kota pahlawan ini. Mengapa? Karena sulit anak luar pulau seperti saya harus beradaptasi di sekolah pulau Jawa, saingannya yang ketat, pelajaran Bahasa Inggris yang cukup sulit, dan pelajaran lainnya membuat saya semakin down. Saya membayangkan betapa menyedihkannya untuk tinggal sendiri ditemani dengan sebuah kebiasaan harus belajar dan mengejar nilai. Saya ingin mendapat prestasi yang baik, karena saya sadar saya sekolah bayar dengan uang yang cukup tinggi. Cukup banyak mencucurkan air mata, hanya bisa menangis dan menangis. Akhirnya, mama saya harus kembali ke Kalimantan, ya pulau dimana saya dibesarkan.

Hari itu, mama saya pulang. Kalian tau apa yang saya rasakan? Saya seharusnya senang karena saya jauh dari orang tua saya. Tetapi saya sadar, saya PERLU orang tua saya, orang tua saya tidak sejahat yang saya pikirkan selama ini, disetiap saat saya sendiri saya selalu menangis, tetapi karena teknologi yang maju saya dapat vidcall sama mama dan papa saya. Mereka MENGASIHI ANAKNYA dengan tulus. Saya tinggal di kota ini tidaklah mudah, saya adalah seorang vegetarian (tidak makam daging) sehingga saya harus mencari makanan yang tidak ada terasinya, tidak ada daging dan ikan, petis dan banyak lainnya. Setiap hari saya diberi semangat oleh mama papa saya, mereka selalu mengingatkan saya untuk selalu berdoa kepada Tuhan, mendekatkan diri kepada Tuhan, selalu berpikir positif (pasti bisa).

Hari demi hari berlalu, saya tau betapa besarnya kasih orang tua kita. Tidak ada yang sangat mengasihi kita dengan hati yang sangat tulus selain TUHAN dan ORANG TUA. Saya belajar banyak dari pengalaman hidup sendiri, dimana saya harus mandiri, dan semenjak itu saya berubah, saya BUKANLAH pribadi yang suka marah-marah dan melawan orang tua lagi. Selama hidup saya, saya ingin mendapat nasihat yang baik dari orang tua saya, karena mereka peduli dan mereka tidak mencelakakan saya dengan nasihatnya.

Pesan yang saya dapat saat saya sendiri merantau sekolah tanpa ada satu keluarga yaitu gunakanlah waktumu dengan keluargamu sebaik mungkin. Karena kamu tidak tau apa saja yang akan terjadi kedepan saat kamu terpisah dari orang tua. Dekatkanlah dirimu kepada Tuhan, karena Tuhan menopang hidupmu dan menjaga hidupmu.

Semoga cerita ini bermanfaat bagi semua orang

Marilah kita memiliki kerendahan hati dan saling mengasihi

GodBlessYou.