Selasa, 16 Juli 2019

[Story] : Pengalaman Daftar Kedokteran Gigi di Universitas Swasta

Hallo, lama ga update teman2 ^^

Hari ini aku pengen berbagi pengalamanku waktu daftar kuliah
Jadi kalian sudah taukan swasta biasanya buka pendaftaran lebih cepat
Bahkan bulan agustus udah buka gitu pendaftaraannya, jadi ak berencana ngambil kedokteran gigi. Aku ini orangnya pesimis banget, ya dikotaku kedokteran gigi cuman ada 2 satunya di negeri dan satunya di swasta. Masuk swasta aja manusianya kek berbondong2 gitu. Pas semester 1 temen2 aku udah dapat universitas tu tapi jurusan lain guys, jadi aku d tanya orang2 kuliah dimana? Ambil jurusan apa? Aku takut kalo ngomong kek pede gitu eh taunya ga ktrima:( Akhirnya pendaftaran kedokteran gigi d mulai tu dari januari ya tepatnya semester 2 lah, dan aku coba2 daftar jalur rapotku yang nilainya ala kadarnya dan prestasiku yang bsa d bilang ga ada, dan pengumumannya 20 februari *lama kan gengs:(* jadi kaya 1 bulan itu penuh ketakutan :D
Ga lama 20 februari kalo ga salah, keterimaaa gengsss
Sampai nangis saking pesimisnya dan taunya diterima, Puji Tuhan guyss ❤
Ga lama bulan maret lanjut deh tes lagi. Tulisannya sih hari 1 test psikotest dan test kesehatan, hari 2 test kesehatan jiwa 
Disni aku juga takut teman2, karena ada org yang ga ktrima test ini juga :( jadi ga bsa tenang2
Jadi test psikotestnya itu lama dann buanyakkk, ada yang hitung2 juga, wadu tanganku smpe kringetan grgr gugup takut, soalnya kayak bangun ruang, angka, dll.
Test kesehatannya terdiri dari test buta warna, test tekanan darah, test mata. Waktu itu cuman ituu sih
Terus ga lama ternyata ada test wawancara, pdhl ga tertulis, akhirnya wawancara d tanya namanya siapa, kenapa tertarik kedunia kedokteran, terus d sruh ber 10 diskusi gitu ttg permasalahan contoh ada bapak sakit tumor terlantar hampir 1 bulan d rumah sakit *kasusnya panjang gengs*, Terus kasus anak2 nangis waktu periksa ditempat satu eh taunya tmpt lain ga nangis, trs kasus anak kecil kena penyakit gondok kalo ga salah ya trs dokternya marah2, dan itu setiap org ngutarakan pendapatnya.
Besoknya lanjut test kesehatan jiwa, jadi d sni kerjain 600an soal jawabannya ya atau tidak. Contoh saya suka marah, saya takut kegelapan, saya terkadang ingin melempar barang saat marah. Trs ada org nih keknya psikiater atau ga dokter kejiwaan kali ya, dia datangin kita terus tanya kita bisa ngeliat gak benda yang ga bsa d liat org, kayak liat makhluk halus gitu, trs dia tanya kelebihan kita dan terakhir tanya brp persen yakin masuk jurusan ini. 
Dan test yang panjang pun berakhir
Dan pengumuman akhirnya keluar. Puji Tuhan, namaku termasuk disitu.
Walaupun universitasnya swasta, tapi aku bersyukur karena masi banyak org yang dftr taunya belum jodoh dan blm d berikan kesempatan.

Doain ya teman2 aku bisa ngejalanin jurusanku
Semangat buat kalian!
Goodluck

Sampai ketemu di cerita selanjutnya ^^
Thank you 

Senin, 15 Juli 2019

Sajak kerinduan || Puisi


Sajak kerinduan
Cipt. Viany

Cahaya bersinar dari ufuk timur
Alam angkasa mengukir sejuta aksara
Burung-burung menghempas sayapnya
Menari dan mengarungi setiap penjuru
Pucuk tumbuhan menjelma rupa
Binatang bergejolak bahagia menyirat asa

Hijau lapang membentang luas
Tanaman yang bergoyang menyapa awan
Jantungku mengombak bak gelombang tranvesal
Oh, mengapa iya mengombak?
Aku bertanya-tanya apakah gerangan

Angin berhembus membisikan rahasia
Aku tersadar makna dibalik itu,
Aku sedang terjebak dalam kerinduan
Tak lama aku tertegun,
hatiku seolah ingin berteriak
Jiwaku bergejolak memberontak
Ingin ku berlari, melintasi seluruh kota
Menyapa, memandangi mata elok tuan

Tapi, banyak penghalang dan jalan berliku
Terpisah oleh jarak yang jauh
Berjuta laksa ingin kusampaikan betapa tertekan 
Gemetar dan lesu hingga terjatuh dalam rindu

Aduh kekasihku,
Jari jemari tuan menyelimuti punggung tanganku
Tatapan asing yang hanya ditujukan kepadaku
Tuanku bersajak menunjukan sayang
Suara halus manis membubung dalam telinga
Derdebuk-debuk dalam hati berseri

Dibawah teduh, tuan meyakinkanku
Bahwa tuan, ingin bersamaku
Hatiku luluh bak bunga bermekaran
Jika boleh hamba menyampaikan kepada tuan,
Jagalah hati tuan,
Biarkan hati kita bertumbuh sehelai demi sehelai
Hingga akhirnya tuan bersama denganku